Produk Bukanlah Bisnis. Itu Baru Pemanasan. [Kolaborasi KabarUKM x M. Nahrowi]

Date:

“Apakah anda pikir produk yang jadi itu pencapaian? Bagi saya, itu BARU tiket masuk ke arena.”
— M. Nahrowi

Di tengah euforia launching produk baru — dari makanan kekinian, skincare rumahan, hingga aplikasi digital — banyak pelaku usaha terpaku pada satu titik: produk.

Padahal, seperti yang sering diungkapkan oleh M. Nahrowi, Praktisi digital bisnis, produk itu bukan bisnisnya. Itu hanya fondasi pertama dari sesuatu yang jauh lebih besar.


🛠 Produk Bagus? Belum Cukup.

Kita sering berpikir bahwa selama produk kita oke, enak, atau bermanfaat, maka orang akan otomatis datang.
Tapi realita di lapangan berkata sebaliknya.

Produk tanpa distribusi hanyalah rahasia yang disimpan rapat-rapat.


🚚 Distribusi Adalah Nyawa

Tanpa strategi distribusi yang jelas — baik itu reseller, social commerce, atau sekadar rutin di TikTok — produkmu tidak akan terlihat.


🎁 Tawarkan, Bukan Sekadar Jual

M. Nahrowi menyebutnya sebagai “Crafting The Offer” — bukan cuma jual produk, tapi membungkusnya dalam sebuah penawaran yang membuat orang tidak bisa menolak.

Misalnya:

  • Paket bundling
  • Garansi uang kembali
  • Diskon flash sale
  • Konten cerita di balik produk (brand storytelling)

🌀 Funnel: Ubah Orang Asing Jadi Pelanggan

Mendatangkan traffic itu penting. Tapi mengubahnya jadi pembeli jauh lebih penting.

Di sinilah funnel bekerja: edukasi → ketertarikan → aksi → loyalitas.


♻️ Repeat Order = Bisnis Sejati

Sekali laku itu hebat.
Tapi kalau orang beli lagi, merekomendasikan ke orang lain, dan merasa kehilangan saat kamu tutup — di situlah kamu bangun bisnis.

Retensi adalah bentuk cinta paling konkret dari pelanggan.


📊 Angka Tidak Pernah Bohong

Menurut M. Nahrowi, banyak UMKM yang “berdarah-darah” bukan karena produknya jelek, tapi karena tidak tahu berapa margin mereka, berapa biaya iklan, dan mana channel paling efektif.


💡 Kesimpulan: Bangun Bisnis, Bukan Cuma Produk

Di balik produk yang hebat, harus ada:

  1. Distribusi
  2. Penawaran yang menggoda
  3. Sistem (funnel) yang rapi
  4. Strategi retensi
  5. Data keuangan yang dipahami
  6. Visi jangka panjang

Produk adalah awal.
Bisnis dibangun setelahnya.

📣 “Tulisan ini merupakan kolaborasi bersama M. Nahrowi, praktisi strategi digital bisnis dan konsultan UMKM yang selama ini membantu banyak brand dan pelaku usaha tumbuh secara berkelanjutan. M. Nahrowi saat ini aktif membimbing UMKM dan startup dalam membangun brand dan strategi bisnis yang tahan uji. Fokus kolaborasi ini akan membuat EDISI KHUSUS topik seputar Entrepreneurial Marketing & semangat para pengusaha rintisan untuk membangun bisnis dari 0 hingga mendapatkan customer pertama mereka”

📬 Ingin belajar lebih dalam tentang strategi UMKM dari praktisi dan konsultan?
Ikuti seri kolaborasi KabarUKM x M. Nahrowi hanya di KabarUKM.ID dan Instagram @kabarukm.id

Click to rate this post!
[Total: 5 Average: 5]
M. Nahrowi
M. Nahrowi
Lahir. Hidup. Meninggal (kan). Karya. Sharing things i'm learning through my passion, study, work, dream & others interest. Mari Berkabar!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Bisnis Kamu Sepi? Bukan Karena Sepi, Tapi Karena Tidak Ditemukan Saat Customer Cari [KabarUKM x M. Nahrowi]

Bukan Karena Sepi, Tapi Karena Tidak Ditemukan Saat Customer...

Yayux Technologia: Cerita Bisnis Digital yang Dimulai dari “Lojjika” dan Berani Melangkah sampai Swedia

Di tengah tantangan bisnis digital yang makin dinamis, sebuah...

Hiruk Pikuk Dunia UKM & Retorika Manajemen Penjualan

Semoga para pembaca, pengusaha UKM, Bisnis owner yang terus...